Belajar bahasa korea dan hangul memiliki struktur kalimat ( SOP ) Subjek + Objek + Predikat, atau juga bisa ( SKOP ) Subjek + keterangan + objek + predikat. Contohnya adalah “ayah sedang memotong rumput di halaman” dalam pola kalimat bahasa korea susunannya berubah menjadi “ayah halaman di rumput sedang memotong”.
Jika pola kalimat dalam
bahasa indonesia adalah menggunakan prinsip DM atau diterangkan – Menerangkan. Namun
lain halnya dalam bahasa korea yaitu MD atau Menerangkan – Diterangkan. Sebagai
contoh aku cinta oppa, dalam bahasa korea harus ditulis aku oppa cinta, contoh
lain aku makan nasi maka dalam penulisan bahasa koreanya adalah aku nasi makan.
Belajar bahasa korea
dan hangul kita mulai bahas dari subjeknya, dalam bahasa korea subjek tidak bisa
berdiri sendiri. Subjek harus memiliki teman yang disebut penanda subjek “neun”
dan “eun”. Lalu apa bedanya neun dan eun? “neun” dipakai untuk subjek yang
belakangnya adalah huruf vokal, contohnya: bora (aku), karena bora berakhir
huruf vokal huruf “a” maka anda harus menambahkan neun di belakangnya. Lalu
untuk “eun”, dipakai jika subjek berakhir dengan huruf konsonan. Contohnya
adalah namjun, namjun berakhir dengan huruf “n” sehingga anda harus menambahkan
“eun” di belakangnya menjadi namjuneun.
Selanjutnya objek juga
tidak bisa berdiri sendiri, objek membutuhkan teman yang disebut keterangan
objek. Penanda objeknya adalah “reul” dan “eul”. “Reu”l digunakan jika objek
berakhir dengan huruf vokal, contohnya adalah kimchi, karena kimchi berakhir
dengan huruf i maka anda harus menambahkan “reul” di belakangnya maka akan
menjadi kimchireul.
Kemudian apabila
objeknya berakhir dengan huruf konsonan, maka anda harus menambahkan “eul” di
belakangnya. Contohnya adalah bab (nasi), bab berakhir dengan huruf konsonan b,
maka harus ditambahkan “eul” di belakangnya menjadi babeul.
Selanjutnya yaitu kata
kerja. Setiap di dalam bahasa korea seharusnya berakhir dengan kata “da”. Sama
halnya seperti objek dan subjek apabila dimasukkan dalam kalimat maka harus
menggunakan keterangan. Maka dari itu kata kerja dalam bahasa korea harus
diganti sesuai dengan aturan.
Cara pertama yaitu jika
suku kata akhiran vokal “u” dan “ “a” maka anda harus menambahkan dengan “ayo”,
contoh: gada , vokal pada suku katanya adalah “a” jadi anda tambahkan “ayo”
sehingga menjadi gaayo. Cara kedua yaitu suku kata di depan “a” itu vokalnya
bukan “a” atau “o” maka harus ditambahkan “eoyo”. Contoh: juda, vokal pada suku
kata yaitu “u” karena akhirannya bukan “a” atau “o” maka ditambah “eoyo”
menjadi “jueoyo”. Dan cara ketiga adalah semua kata kerja berakhir “hada” maka
anda ganti dengan “haeyo”, contoh: saranghada menjadi saranghaeyo.
Belajar bahasa korea dan
hangul diatas memiliki banyak manfaat untuk mempermudah anda supaya bisa berbahasa korea
dengan baik dan benar apalagi jika diterima di universitas bahkan ketika anda
luluspun banyak perusahaan – perusahaan besar korea yang mensyaratkan calon
pegawainya memahami hangul korea. Untuk itu penting sekali belajar bahasa korea untuk kerja.
Posting Komentar